Grebeg Pancasila

Posted by Diposting oleh patria On 10.41


Setiap tanggal 1 Juni masyarakat kota Blitar selalu memperingati hari lahirnya Pancasila, dimana warga merayakannya dengan mengemas dalam suatu acara yang disebut GREBEG PANCASILA. Tak pelak, ribuan warga kota Blitar pada hari Minggu tanggal 1 Juni 2008 sejak jam 08.00 pagi WIB tumpah ruah di sepanjang jalan yang dilalui oleh Kirab Gunungan Limo dari Aloon-Aloon kota Blitar menuju makam Bung Karno setelah Sabtu tanggal 31 Mei 2008 malam sebelumnya masyarakat secara khidmat menyambut uborampe (sejumlah panji-panji dan replika Pancasila) untuk persiapan Grebeg Pancasila yang dikirap dari Istana Gebang jalan Sultan Agung 59 Blitar menuju Kantor Walikota, acara ini disebut dengan Bedhol Pusaka.
Sejak pagi dikiri kanan jalan yang dilalui seperti jalan Merdeka, jalan Ahmad Yani, jalan Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Jalan Ir. Soekarno dipadati oleh masyarakat dan para pelajar yang ingin menyaksikan jalannya kirab. Sebelum kirab Gunungan Limo peringatan Grebeg Pancasila diawali dengan upacara budaya yang merupakan puncak rangkaian kegiatan Grebeg Pancasila. Kegiatan itu diawali dengan Ladrang Grebeg Pancasila yang dikemas dengan sentuhan piranti etik dan estetika tanpa meninggalkan kekhidmatan dan makna sebuah upacara. Kegiatan itu sendiri dilanjutkan dengan kirab gunungan limo.
Jalan protokol yang tersebut menuju makam Sang Proklamator Republik Indonesia juga Presiden Pertama Republik Indonesia Bung Karno. Akhirnya dari rangkaian kegiatan ini dengan menggelar kenduri Pancasila dimakam Bung Karno yang sudah menjadi tradisi masyarakat selalu berebut gunungan yang dikirab, bahkan baru keluar dari gapuro makam langsung diserbu masyarakat. Tak pelak gunungan yang seharusnya diberi doa-doa langsung habis tinggal kerangkanya saja.
Dengan demikian sebagai dasar filsafat negara dan panduan bagi perjalanan bangsa, Pancasila telah dirumuskan secara mendalam dan melalui perjalanan historis yang panjang sebelum akhirnya secara formal menjadi landasan kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan lebih dari itu Pancasila juga telah melalui alur pemikiran dan perbandingan filsafat dan ideologi-ideologi besar dunia.
Dalam kesempatan itu orang nomor satu di kota Blitar ini juga menyatakan bahwa hari lahirnya Pancasila 01 Juni agar dijadikan sebagai hari Nasional, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat memaknai peringatan tersebut dengan baik. Bagi Djarot sangat aneh jika suatu negara yang mempunyai ideologi Pancasila ternyata tidak pernah memperingati dan memaknainya. “Itu terserah kepada Pemerintah tetapi saya menyarankan dan terus mendesak agar setiap tanggal 01 Juni atau lahirnya Pancasila dijadikan hari libur nasional. Hari itu juga termasuk hari yang bersejarah” tegas Djarot dengan semangatnya.
Yang menarik dalam kegiatan kali ini adalah diserahkannya replika Gong Perdamaian Nusantara pada saat pelaksanaan upacara grebeg. Gong tersebut merupakan pembaruan komitmen kebangkitan bangsa yang telah terjadi 100 tahun lalu yang dipatrikan kembali dalam bentuk simbol perdamaian Nusantara. Gong berdiameter sekitar 2,5 m ini dibuat di Yogyakarta dan Gong tersebut baru hadir di Yogyakarta dan Bali sebelum akhirnya nanti diabadikan di Jakarta.

0 komentar

Posting Komentar